One web id — Tak bisa dipungkiri bahwa gigi merupakan salah satu daya tarik manusia agar terlihat menarik. Dengan gigi yang putih dan bersih pula kita bisa percaya diri dalam berbicara maupun bertatap muka.
Namun, bagaimana seandainya gigi kamu tidak putih melainkan berwarna kuning, meski kamu tak pernah absen menggosok gigi secara rutin setiap hari. Jangan salahkan pasta gigi jika gigi Anda masih saja kuning walaupun Anda tak pernah absen menggosok gigi secara rutin. Sebetulnya ada beberapa hal yang menyebabkan gigi Anda berwarna kuning.
1. Obat Mata
Mungkin Anda bingung, apa kaitannya antara obat tetes mata dengan kuningnya gigi. Namun, obat tetes mata ini memang menjadi salah satu penyebab gigi menjadi kuning. Bukan tanpa sebab, pasalnya kandungan kimia yang ada di dalam obat tetes mata menekan produksi saliva. Sehingga nantinya saliva akan menetralisir asam di dalam mulut. Karena jumlah saliva ini berkurang, secara otomatis asam di dalam mulut akan meningkat. Di sini bakteri akan berkembang biak lebih pesat, sehingga gigi menjadi kuning.
2. Membuka kemasan dengan gigi
Saking kuatnya gigi dan tak ada gunting di sekitar Anda, maka Anda memutuskan membuka kemasan dengan gigi Anda. Sebaiknya berhentilah melakukan kebiasaan ini! Sebab tanpa Anda sadari, kebiasaan ini akan membuat gigi lebih mudah rapuh dan lemah. Tatkala gigi rapuh, maka secara otomatis warnanya tidak akan sehat dan justru cenderung menguning.
3. Berenang
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan terhadap 500 orang perenang menyebutkan bahwa 66 persen dari perenang mengalami kerusakan pada gigi serta gigi kuning. Usut punya usut ternyata hal ini disebabkan karena kandungan klorin yang tinggi di dalam air kolam. Klorin tersebut mempengaruhi pH air yang menyebabkan kandungan asamnya lebih tinggi. Karenanya, jangan lupa untuk menyikat gigi usai berenang.
4. Minuman berenergi
Karena dibuat untuk menggantikan energi dan garam yang hilang saat berolahraga, maka minuman berenergi dilengkapi dengan gula dan asam. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan University of Birmingham, ditemukan sejumlah fakta bahwa minuman berenergi bersifat korosif ketimbang air mineral. Zat kimia yang terkandung dalam minuman berenergi cenderung merusak dan mengikis gigi.
5. Pemutih gigi
Bagaimana bisa pemutih gigi justru menyebabkan gigi menjadi kuning? Usut boleh usut, rupanya cara kerja pemutih gigi ini tidak sesederhana yang kita pikirkan. Pasalnya, pemutih gigi bekerja dengan mengerosi gigi. Dan acap kali, pemutih gigi yang dikenakan di rumah, tidak bekerja secara maksimal. Hasilnya tidak hanya memutihkan, namun mereka justru mengikis gigi sehingga akan membuat gigi menjadi rapuh dan kuning.
6. Diabetes
Tak bisa dipungkiri bahwa penyakit yang satu ini memang menyumbangkan efek gigi kuning, rapuh bahkan keropos. Namun sayangnya, banyak penderita diabetes tidak menyadari bahwa penyakitnya ini juga mempengaruhi keadaan gigi mereka.
7. Menyikat gigi setelah mengkonsumsi makanan manis
Saking takutnya ada bakteri yang tinggal di gigi, maka Anda akan buru-buru menyikat gigi setelah makan yang manis-manis. Benarkah hal ini? Namun ternyata justru hal ini salah. Setelah proses pengunyahan, maka mulut cenderung bersifat asam. Sehingga gigi secara otomatis akan menetralisir keadaan mulut dengan mengeluarkan enamel untuk melindungi gigi. Jika Anda terburu-buru menyikat gigi, maka enamel ini akan terbuang dengan sia-sia dan bakteri justru bebas berkembang biak. Untuk itu sangat disarankan menyikat gigi setidaknya 1 jam setelah mengkonsumsi makanan yang manis.
8. Teh Herbal
Menjaga kelangsingan tubuh serta kesehatan dengan teh herbal menjadi kebiasaan yang lumrah akhir-akhir ini. Bisa dipastikan bahwa tubuh akan terasa lebih bugar, dan lebih langsing. Akan tetapi, rupanya teh herbal ini bisa membawa efek samping yang buruk bagi gigi. Mereka yang rutin mengkonsumsi teh herbal cenderung memiliki gigi kuning. Menanggapi hal ini, para peneliti Jepang, seperti dilansir Dailymail, menyarankan supaya para konsumen teh herbal lebih memilih teh hijau. Pasalnya kandungan katekin di dalam teh hijau dipercaya dapat menekan bakteri yang memproduksi asam di gigi, sehingga dampak gigi berwarna kuning lebih mudah untuk dicegah.
Namun, bagaimana seandainya gigi kamu tidak putih melainkan berwarna kuning, meski kamu tak pernah absen menggosok gigi secara rutin setiap hari. Jangan salahkan pasta gigi jika gigi Anda masih saja kuning walaupun Anda tak pernah absen menggosok gigi secara rutin. Sebetulnya ada beberapa hal yang menyebabkan gigi Anda berwarna kuning.
1. Obat Mata
Mungkin Anda bingung, apa kaitannya antara obat tetes mata dengan kuningnya gigi. Namun, obat tetes mata ini memang menjadi salah satu penyebab gigi menjadi kuning. Bukan tanpa sebab, pasalnya kandungan kimia yang ada di dalam obat tetes mata menekan produksi saliva. Sehingga nantinya saliva akan menetralisir asam di dalam mulut. Karena jumlah saliva ini berkurang, secara otomatis asam di dalam mulut akan meningkat. Di sini bakteri akan berkembang biak lebih pesat, sehingga gigi menjadi kuning.
2. Membuka kemasan dengan gigi
Saking kuatnya gigi dan tak ada gunting di sekitar Anda, maka Anda memutuskan membuka kemasan dengan gigi Anda. Sebaiknya berhentilah melakukan kebiasaan ini! Sebab tanpa Anda sadari, kebiasaan ini akan membuat gigi lebih mudah rapuh dan lemah. Tatkala gigi rapuh, maka secara otomatis warnanya tidak akan sehat dan justru cenderung menguning.
3. Berenang
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan terhadap 500 orang perenang menyebutkan bahwa 66 persen dari perenang mengalami kerusakan pada gigi serta gigi kuning. Usut punya usut ternyata hal ini disebabkan karena kandungan klorin yang tinggi di dalam air kolam. Klorin tersebut mempengaruhi pH air yang menyebabkan kandungan asamnya lebih tinggi. Karenanya, jangan lupa untuk menyikat gigi usai berenang.
4. Minuman berenergi
Karena dibuat untuk menggantikan energi dan garam yang hilang saat berolahraga, maka minuman berenergi dilengkapi dengan gula dan asam. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan University of Birmingham, ditemukan sejumlah fakta bahwa minuman berenergi bersifat korosif ketimbang air mineral. Zat kimia yang terkandung dalam minuman berenergi cenderung merusak dan mengikis gigi.
5. Pemutih gigi
Bagaimana bisa pemutih gigi justru menyebabkan gigi menjadi kuning? Usut boleh usut, rupanya cara kerja pemutih gigi ini tidak sesederhana yang kita pikirkan. Pasalnya, pemutih gigi bekerja dengan mengerosi gigi. Dan acap kali, pemutih gigi yang dikenakan di rumah, tidak bekerja secara maksimal. Hasilnya tidak hanya memutihkan, namun mereka justru mengikis gigi sehingga akan membuat gigi menjadi rapuh dan kuning.
6. Diabetes
Tak bisa dipungkiri bahwa penyakit yang satu ini memang menyumbangkan efek gigi kuning, rapuh bahkan keropos. Namun sayangnya, banyak penderita diabetes tidak menyadari bahwa penyakitnya ini juga mempengaruhi keadaan gigi mereka.
7. Menyikat gigi setelah mengkonsumsi makanan manis
Saking takutnya ada bakteri yang tinggal di gigi, maka Anda akan buru-buru menyikat gigi setelah makan yang manis-manis. Benarkah hal ini? Namun ternyata justru hal ini salah. Setelah proses pengunyahan, maka mulut cenderung bersifat asam. Sehingga gigi secara otomatis akan menetralisir keadaan mulut dengan mengeluarkan enamel untuk melindungi gigi. Jika Anda terburu-buru menyikat gigi, maka enamel ini akan terbuang dengan sia-sia dan bakteri justru bebas berkembang biak. Untuk itu sangat disarankan menyikat gigi setidaknya 1 jam setelah mengkonsumsi makanan yang manis.
8. Teh Herbal
Menjaga kelangsingan tubuh serta kesehatan dengan teh herbal menjadi kebiasaan yang lumrah akhir-akhir ini. Bisa dipastikan bahwa tubuh akan terasa lebih bugar, dan lebih langsing. Akan tetapi, rupanya teh herbal ini bisa membawa efek samping yang buruk bagi gigi. Mereka yang rutin mengkonsumsi teh herbal cenderung memiliki gigi kuning. Menanggapi hal ini, para peneliti Jepang, seperti dilansir Dailymail, menyarankan supaya para konsumen teh herbal lebih memilih teh hijau. Pasalnya kandungan katekin di dalam teh hijau dipercaya dapat menekan bakteri yang memproduksi asam di gigi, sehingga dampak gigi berwarna kuning lebih mudah untuk dicegah.
No comments:
Post a Comment