Wednesday

10 Arsitektur Gedung Opera Paling Indah dan Megah dari Berbagai Penjuru Dunia

10 Arsitektur Gedung Opera Paling Indah dan Megah dari Berbagai Penjuru Dunia
One web id — Jika diartikan, gedung opera merupakan tempat terselenggaranya berbagai pertunjukan seni, mulai dari teater, opera, hingga balet. Tapi, tak hanya seni yang ditampilkan di sana yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. Bangunannya sendiri acap kali menjadi sumber kekaguman, pasalnya sebagian besar gedung opera baik itu yang yang ada dimasa kini atau yang telah ada sejak dulu kala memang sengaja dibangun dengan arsitektur yang rumit. Dimasa lalu, gedung opera adalah simbol bagi kemajuan peradaban dan budaya suatu kota. Pada umumnya, para bangsawan dan kaum terpandang biasa melakukan kegiatan sosial di tempat itu. 

Untuk mewakili kebanggaan kota, jadilah gedung-gedung opera dibangun dengan kemewahan dan arsitektur bernilai seni tinggi. Walau saat ini gedung opera lebih diutamakan untuk pertunjukan seni saja, namun Anda masih dapat menikmati sisa-sisa kejayaan yang tergambar dari keanggunan arsitektur interior dan eksteriornya begitu pula dengan arsitektur gedung opera yang dibangun di abad modern. Dari seluruh penjuru dunia, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Touropia, ada sepuluh gedung opera dengan arsitektur yang paling megah. Berikut ini ulasan selengkapnya, mari kita simak bersama-sama!

1. Palais Garnier di Paris, Prancis
neverpeakearly.blogspot.com
Bagi yang akrab dengan kisah Phantom of the Opera pasti sudah tak asing lagi dengan gedung yang satu ini. Palais Garnier merupakan tempat persembunyian Erik, si jenius musik bertopeng rekaan Gaston Leroux tersebut. Gedung opera tersebut merupakan hasil rancangan arsitek Charles Garnier. Karena itulah namanya diabadikan sebagai nama gedung tersebut. Gedung ini dibangun sejak tahun 1861 dan rampung pada tahun 1875. Arsitektur bangunan ini banyak dipuji karena keindahan detailnya.

Tangga utama di dalamnya merupakan salah satu bagian paling megah dari interior Palais Garnier. Tangga tersebut dibuat dari pualam dan dihiasi patung-patung klasik. Auditoriumnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan lampu kristal seberat 7 ton yang tergantung di tengah-tengah ruangan. Langit-langitnya juga dipenuhi lukisan yang menggambarkan sejarah perkembangan seni musik dunia.

2. Gedung Opera Sydney di New South Wales, Australia
Sydney Opera House 1
Gedung Opera Sydney merupakan salah satu landmark Australia, atau lebih tepatnya landmark kota Sydney. Gedung ini memiliki tinggi 185 meter dan lebar 120 meter. Bentuknya yang seperti cangkang keong, mirip Teater Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah merupakan hasil rancangan Jorn Utzon. Gedung ini dibangun sejak tahun 1959 dan membutuhkan sekitar 10000 pekerja untuk membangunnya. 6222 Meter persegi kaca yang khusus didatangkan dari Prancis merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung ini.

Gedung megah ini meliputi 1000 ruangan. Yang paling luas adalah concert hall, memuat 2679 kursi. Sementara yang terkecil adalah Utzon room, ruang serba guna dengan kapasitas 210 pengunjung yang dinamai sesuai dengan nama sang arsitek. Di concert hall Gedung Opera Sydeny terdapat organ raksasa yang tercatat sebagai organ mekanik terbesar di dunia yang pembuatannya memakan waktu selama sepuluh tahun.

Walau disebut gedung opera, akan tetapi bangunan ini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai pertunjukan seni seperti balet, teater, dan orkestra. Kurang lebih 3000 acara digelar di gedung ini setiap tahunnya. Salah satunya ajang binaraga Mr. Olympia 1980 di mana Arnold Schwarzenegger keluar sebagai pemenang.

3. Hungarian State Opera House di Budapest, Hongaria
hubblogg.blogspot.com
Gedung opera yang satu ini terkenal karena pertunjukan musik akustik yang sering diselenggarakan di sana. Gedungnya sendiri sering disebut-sebut sebagai salah satu mahakarya arsitektur. Miklos Ybl, arsitek terkemuka pada abad 19 mendesain gedung yang dibangun pada tahun 1875 ini dengan perpaduan gaya neo-renaisans dan baroque yang mengagumkan. Dekorasi interiornya ditangani oleh seniman-seniman ulung. Salah satu langit-langitnya dihiasi lukisan 9 Muses, dewi-dewi kesenian Yunani yang dibuat oleh Bertalan Szkely dan Mor Than. Ada juga lukisan fresko karya Kroly Lotz yang diterangi oleh lampu gantung raksasa seberat 3050 kilogram.

Di gerbang depan gedung opera yang memiliki nama resmi Magyar llami Operahz ini terdapat patung Franz List dan Ference Erkel. Keduanya adalah komponis terkenal Hongaria. Erkel juga berjasa menggubah lagu kebangsaan negara tersebut.

4. Palau de les Arts Reina Sofia di Valencia, Spanyol
El Palau de les Arts Reina Sofia (2) 2009
El Palau de les Arts Reina Sofia oleh John Stanbridge, di flickr
Palau de les Arts Reina Sofia atau lazimnya kita sebut Istana Seni Ratu Sofia adalah sebuah gedung opera dan pusat budaya di Valencia, Spanyol. Bangunan yang lebih dikenal sebagai Valencia Opera House ini dibangun oleh arsitek kenamaan Spanyol, Santiago Calatrava. Bangunan yang dibuka pada tanggal 8 Oktober 2005, berada di kompleks “Ciy of Arts and Science” memang lebih mirip kapal alien dari planet lain ketimbang sebuah gedung opera.

5. Teatro Amazonas di Manaus, Brazil
By Vitaly Sky, via oeldoradoeaqui.blogspot.com
Gedung opera yang terdiri dari tiga lantai ini mungkin tidak semegah tiga gedung opera sebelumnya. Tetapi yang membuat Teatro Amazonas istimewa adalah lokasinya yang terletak di Manaus, tepat di jantung hutan Amazon. Gedung ini dibangun pada tahun 1884. Pembangunannya dibiayai dari hasil perdagangan getah karet yang saat itu membuat daerah Manaus menjadi kaya raya. Arsiteknya, Celestial Sacardim mengadopsi gaya Renaisans untuk eksterior Teatro Amazonas. Materialnya sengaja didatangkan dari seluruh dunia. Perabotannya dipesan di Paris, pualamnya didatangkan dari Italia, sedangkan bajanya buatan Inggris. Kubahnya sendiri dilapisi 36000 lembar keramik dengan warna-warna bendera Brazil.

Teatro Amazonas mampu memuat 701 penonton. Interiornya didekorasi oleh Domenico de Angelis, pelukis terkenal Italia. Tempat ini sempat ditutup selama 90 tahun. Pemerintah Manaus tak mampu membiayai pemeliharaannya akibat kejatuhan ekonomi setelah maraknya industri karet sintetis. Teatro Amazonas kemudian dibuka lagi pada tahun 2001.

6. Walt Disney Concert Hall di Los Angeles, Amerika Serikat
kunikoyamamoto.blogspot.com
Walt Disney Concert Hall adalah ruang keempat dari Los Angeles Music Center dan dirancang oleh Frank Gehry. Gedung megah ini terletak di 111 South Grand Avenue, Los Angeles, California, Amerika Serikat. Dibuka pada tanggal 24 Oktober 2003. Sulit dipercaya mungkin kalau gedung modern eksentrik ini adalah rumah konser Walt Disney. Selain itu, juga merupakan rumah bagi kelompok orkestra legendaris Philharmonic Orchestra dan Los Angeles Master Chorale. Gedung ini selain arsitekturnya yang sangat unik, juga dikenal sebagai gedung opera dengan akustik terbaik di dunia. Pembangunannya dimulai 1987 dan membutuhkan waktu 16 tahun untuk selesai.

Bangunan yang begitu megah ini merupakan sebuah kontribusi di bidang seni yang digagas oleh Lilian Disney. Pada tahun 1987, Lilian Disney, istri dari Walt Disney ingin membangun sebuah pusat kesenian untuk masyarakat kota Los Angeles dan penghormatan kepada Walt Disney. Namun, impian dari Lilian Disney baru terwujud di tahun 2003. Walt Disney Concert Hall adalah bangunan dengan desain arsitektur kontemporer yang memiliki bentuk lekuk-lekuk khas yang mengingatkan pada wallpaper windows 7 (EMP Museum) yang juga merupakan karya dari Frank Gehry.

7. La Scala di Milan, Italia
hansgarden1624.blogspot.com
Nama resminya adalah Teatro alla Scala yang berarti teater di anak tangga. Seperti halnya Bolshoi Theatre, gedung ini juga dikenal sebagai tempat lahirnya seniman besar dunia. Musisi terkenal yang pernah mengadakan pertunjukan di sini antara lain konduktor Arturo Toscanini, Giuseppe Verdi, violinis Vincenzo Bellini, solois Maria Callas, Renata Tebaldi, Giacomo Puccini, dan Niccolo Paganini.

Auditorium La Scala berkapasitas 3000 penonton. Ribuan kursi ditampung dalam 678 bilik. Musim pertunjukan dibuka saat musim dingin, tepatnya pada tanggal 7 Desember, bersamaan dengan hari St. Ambrose. Pengaturan tersebut dimaksudkan untuk menghormati St. Ambrose sebagai santo pelindung kota Milan.

Gedung dengan arsitektur bergaya neoklasik ini mengalami pemugaran besar-besaran sejak tahun 2002 sampai tahun 2004. Selain auditorium, di dalamnya juga terdapat Museo alla Scala atau Museum Teater La Scala. Museum tersebut menyimpan koleksi lukisan, patung, kostum-kostum serta dokumen yang berhubungan dengan opera yang pernah dipentaskan di sana.

8. National Centre for the Performing Arts di Beijing, China
artrock2006.blogspot.com
National Centre for the Performing Arts atau yang disebut Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan adalah sebuah gedung opera di Beijing. Bangunan yang lebih dikenal dengan nama “Bird’s Egg” ini didesain oleh arsitek Prancis, Paul Andreu. Bangunan dengan kubah titanium ini dikelilingi oleh danau buatan dan dibagian dalamnya terdapat 5.452 kursi di tiga ruang yang luasnya hampir mencapai 12.000 m². Konstruksi dimulai pada bulan Desember 2001 dan konser perdana digelar pada bulan Desember 2007. Dikatakan terlihat seperti telur mengambang di air, atau setetes air. Ia dirancang sebagai fitur ikonik, sesuatu yang akan segera dikenali. Kubah berukuran 212 meter ke arah timur-barat, 144 meter di arah utara-selatan, dan tinggi 46 meter.

Letaknya yang sangat strategis, dekat dengan Lapangan Tiananmen membuat bangunan ini menjadi begitu populer di masyarakat. Ketika malam hari, pemandangannya tak kalah indah. Gemerlap lampu-lampu yang ada di dalam gedung ini dipantulkan oleh air danau di sekitar bangunan ini, membuat bangunan terlihat begitu megah. Pintu masuk utama adalah di sisi utara. Sebetulnya untuk dapat masuk ke dalam gedung ini, terdapat dua jalan sepanjang sekitar 150 meter dan 200 meter di atas permukaan air. Jalanan ini disesuaikan dengan permukaan air, sehingga terkesan jalanan dengan permukaan air menyatu.

9. Bolshoi Theatre di Moskow, Rusia
devonsdaytoday.blogspot.com
Bolshoi Theatre merupakan salah satu gedung opera yang paling populer di seluruh dunia. Tempat ini merupakan rumah bagi Bolshoi Opera dan Bolshoi Ballet, akademi balet yang sangat disegani di dunia seni. Bolshoi Theatre sempat diresmikan pada tanggal 20 Oktober 1856, tepat pada hari penobatan Tsar Alexander II. Bangunan tersebut didesain oleh Joseph Bove. Arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya Renaisans dan Byzantium.

Bolshoi Theatre dirobohkan dan dipugar berkali-kali. Bangunan awalnya yang didirikan pada tahun 1790-an masih sangat sederhana, hanya terbuat dari batu bata. Sementara eksterior dan interiornya yang sekarang dirancang oleh arsitek Andre Mikhailov. 

Bolshoi Theatre terkenal sebagai tempat pertunjukan bagi kesenian tingkat tinggi. Banyak maestro dunia yang mengadakan pertunjukan perdana dari mahakarya mereka di tempat ini. Sampai sekarang pun hanya kualitas karya-karya yang dipertunjukkan di tempat ini masih diakui para kritikus dunia. Karena itulah tiket masuk ke Bolshoi Theatre dipatok dengan harga yang tinggi.

10. Esplanade "Theaters on The Bay" di Singapura
The Esplanade – Theatres on the Bay
By William Cho, via Wikimedia Commons
Esplanade ''Theatres on the Bay'' merupakan salah satu pusat seni paling sibuk di dunia yang telah menjadi icon negara Singapura. Terletaknya persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion Park, dan dibuka secara resmi pada bulan Oktober 2002. Awalnya bangunan megah ini dirancang oleh dua firma arsitektur bekerja sama : oleh DP Architect ( DPA ) dari Singapura yang berbasis di London Michael Wilford & Partners (mwp). Desain Arsitektur yang unik pada bangunan ini tampak dari atap pada bangunan tersebut yang menyerupai seperti buah durian. Beberapa orang Singapura merujuk ke Esplanade sebagai ”Durian” atau ”The Big Durian” atau juga ”Shell Durian”. Untuk mempertahankan keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, pusat seni ini akhirnya dinamakan Esplanade "Theatres on the Bay".

Adapun tujuan utamanya adalah untuk menjadi pusat seni pertunjukan bagi semua kalangan. Sementara program-programnya menjangkau ke ragam audiens yang luas dan struktur programnya mencakup segala genre. Termasuk diantaranya adalah musik, tari, teater dan seni visual, dengan fokus khusus pada budaya Asia. Bangunan megah ini terdiri dari dua ruangan besar diantaranya sebuah teater dengan 2.000 kursi penonton dan Concert Hall dengan 1.600 kursi penonton dan dilengkapi dengan dua studio yang lebih kecil, sebuah teater luar ruang serta sebuah mal. 

Ada dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall dirancang dengan bahan kaca, untuk memberi kesan terbuka. Supaya pusat seni tetap dingin di suhu tropis, lebih dari 7.000 keping penahan matahari dari aluminium bersama dengan rangka penutup berlapis glazur ganda dipasang pada rangka penopang baja untuk membentuk penutup yang menjadikan pusat seni ini sebuah ikon arsitektur mempesona, di depan cakrawala kota Singapura. Sehingga pada akhirnya, penutup berbentuk duri itu menjadi nama sebutan yang populer berdasarkan buah favorit masyarakat lokal, yaitu buah Durian.



No comments:

Mobile version