1. Balon Api Jepang
Dari Kekalahan di tahun 1944, hingga awal tahun 1945, Jepang mulai meluncurkan lebih dari 9000 "Balon Api" dari Pulau Honshu. Balon ini terbuat dari kertas Jepang (washi) yang diisi dengan hidrogen dan bahan peledak. Balon-balon ini dimaksudkan untuk pergi dengan Jet dan terbang ke Amerika Utara di mana mereka akan meledak. Rencana itu sangat tidak efektif dan hanya sekitar 1000 balon yang sampai di Amerika Utara. Akan tetapi, 6 Amerika tewas pada 1945 yang terjadi dalam sebuah ledakan tunggal.
2. Orang-orang Eropa Lain Dalam Kekuatan NAZI
Banyak orang percaya bahwa hanya orang-orang Jerman yang menjadi pasukan Nazi, namun kenyataannya tidak demikian. Pasalnya, program perekrutan Jerman dimulai di berbagai negara yang diduduki, dan ditujukan untuk mendaftar warga dan mantan tentara menjadi pasukan Nazi, termasuk Waffen SS. Para batalyon infanteri 373 dari Wehrmach adalah batalion Jerman terdiri dari warga Belgia. Danmark Frikorps diciptakan di Denmark untuk merekrut Denmark Nazi. Pasukan serupa diciptakan di Estonia, Perancis, Yunani, Hungaria, Polandia, Norwegia, dan bahkan pasukan Inggris (Inggris Gratis Corps) telah dibuat dengan 27 tentara yaitu dari berbagai bagian Kekaisaran termasuk Selandia Baru, Kanada, dan Australia.
3. Kampanye Kepulauan Aleut
Pasukan Jepang pada tanggal 3 Juni 1942, menyerang dan menduduki Attu dan Kiska, dua pulau yang merupakan bagian dari negara bagian Alaska. Akan tetapi, pulau-pulau ini memiliki sedikit nilai ekonomis, kondisi sangat buruk dan hanya menjadi sedikit ancaman terhadap Amerika Serikat. Banyak korban yang berjatuhan dari pihak Jepang bukan disebabkan oleh tembakan, tapi disebabkan oleh jebakan, cuaca dan api.
4. Operation Drumbeat
Pada umumnya, orang berpikir U-boats menyerang kapal di Atlantik, sekitar Greenland atau lebih dekat ke Eropa, daripada di lepas pantai Amerika Serikat. Akan tetapi, Operation Drumbeat melibatkan pengiriman 40 U-Boats menyerang sangat dekat dengan garis pantai dari berbagai negara. Sebuah kenyataan mengerikan adalah bahwa kapal U-Boats milik Jerman bahkan berlabuh dan melakukan sabotase di tanah Amerika! Di Long Island, New York, dan Ponte Vedra, Florida, 8 orang Jerman yang menguasai Bahasa inggris menyelinap ke Amerika. Konon, 4 orang di Long Island ditangkap setelah beberapa minggu.
5. Japanese Holdouts
Japanese holdouts merupakan tentara Jepang yang ditempatkan di seluruh pulau Pasifik yang menolak untuk menyerah, atau tidak tahu bahwa Jepang telah menyerah. Kala itu, para prajurit tetap terisolasi di pulau-pulau dan sering kali sendiri, selama beberapa tahun, atau dekade. Satu kasus terkenal adalah Hiroo Onada, yang akhirnya menyerah pada tahun 1974, yaitu 29 tahun setelah Jepang menyerah kalah.
6. Vichy France vs. Sekutu
Setelah Perancis menyerah pada tahun 1940, Jerman menciptakan pemerintahan boneka di Vichy. Uniknya, pemerintah ini tidak memiliki kekuatan nyata atau kontrol. Akan tetapi, setelah kekalahan Perancis, masih ada pasukan Prancis di tempat-tempat seperti Afrika Utara, koloni Pasifik dan di kapal-kapal angkatan lautnya. Selama Operasi Torch, pasukan Vichy dipaksa untuk melawan sekutu yang menyerang. Perlawanan Vichy menyebabkan korban Amerika 556 tewas dan 837 terluka. Sementara, tiga ratus tentara Inggris dan 700 tentara Prancis juga tewas.
7. Keterlibatan Amerika Selatan
Meski disebut "Perang Dunia II", namun banyak orang dari negara-negara Amerika Selatan tidak termasuk pada daftar peserta pertempuran. Contohnya, negara Brasil, selama delapan bulan kampanye Italia, Pasukan Ekspedisi Brasil berhasil menangani 20.573 narapidana Axis, termasuk dua jenderal, 892 perwira dan 19.679 pangkat lainnya. Selama Perang, diperkirakan Brasil kehilangan 948 prajuritnya yang tewas dalam aksi di seluruh tiga layanan. Selain itu, negara Brasil juga memberikan kontribusi. Banyak negara Amerika Selatan lainnya yang berkontribusi dalam persediaan baku dan dalam beberapa kasus, tentara yang bergabung dengan Pasukan Perancis yang Merdeka.
No comments:
Post a Comment