1. Grand Bazaar di Istanbul, Turki
By Dmgultekin, via Wikimedia Commons
Orang Turki menyebutnya Kapalıçarşı atau lazim kita sebut Grand Bazaar di Turki adalah salah satu pasar tertutup terbesar dan tertua di dunia. Kompleks perbelanjaan ini terletak di kawasan Kapalıçarşı, di distrik Fatih, Istanbul, dan merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Turki. Grand Bazaar pertama kali dibangun pada tahun 1455 sesaat setelah Istanbul jatuh ke tangan kekuasaan Ottoman Turki. Sejak saat itu, bangunan Grand Bazaar terus berkembang dan mengalami perluasan, dan mencapai bentuknya yang sekarang pada abad 17-an. Saat ini Grand Bazaar mencakup 61 jalan dan terdiri lebih dari 4400 toko. Pasar ini merupakan salah satu tempat teramai sekaligus tempat wisata terkenal di Turki, dan dikunjungi oleh sebanyak 250 ribu - 400 ribu orang per harinya. Meski telah berusia lebih dari 550 tahun, namun Grand Bazaar di Istanbul masih menjadi tempat belanja favorit, baik oleh warga lokal maupun wisatawan. Di Grand Bazaar Anda bisa menemui segala jenis barang, mulai dari kerajinan kulit, kebutuhan fashion, barang antik, aneka furniture, karpet, berbagai macam pernak-pernik, aksesori, hingga perhiasan. Bisa dibilang, apa saja hampir ada di Grand Bazaar. Jadi jika Anda ke Turki, jangan lupa sempatkan melihat-lihat di pasar ini. Anda mungkin bisa membawa oleh-oleh yang menarik untuk dibawa pulang. Di Grand Bazaar juga banyak yang menjual Turkish delight dan jajanan khas Turki lainnya. Anda bisa beli untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh ke tanah air atau untuk di nikmati di sana. Grand Bazaar berada di dalam kota bertembok dari Istanbul, di distrik Fatih dan di lingkungan ( Mahalle ) atas nama yang sama ( Kapalicarsi ). Ini membentang kira-kira dari barat ke timur antara masjid dari Beyazit dan dari Nuruosmaniye. Bazaar ini dapat dengan mudah dicapai dari Sultanahmet dan Sirkeci menggunakan trem ( Beyazıt-Kapalicarsi ).
2. Cappadocia di provinsi Nevşehir
By Brocken Inaglory, via Wikimedia Commons
Cappadokya atau Cappadocia merupakan sebuah wilayah bersejarah di provinsi Nevşehir Turki bagian Asia yang memiliki banyak keistimewaan, baik dari segi budaya, sejarah, maupun geologis. Wilayah ini terletak di dataran tinggi dan memiliki relief tanah bergunung-gunung dan berlembah dengan kontur yang unik. Cappadocia merupakan salah satu tempat wisata populer di Turki dan juga dunia, dan terkenal dengan situs batunya yang luas dan unik, khususnya menara dan rumah-rumah batu kuno yang seperti berasal dari negeri dongeng.Beberapa kota yang menjadi pusat wisata di Cappadocia adalah Goreme, Urgup, Ihlara Valley, Selime, Guzelyurt, Uchisar, Avanos dan Zelve. Di kota-kota ini pengunjung bisa melihat banyak bangunan, rumah, dan juga gua yang terbuat dari batu utuh yang dilubangi. Bahkan wisatawan juga bisa merasakan tinggal di dalam bangunan unik ini dengan menginap di hotel-hotel batu yang ada di kota Goreme, Urgup, Guzelyurt, dan Uchisar. Bagi yang ingin melihat kota bawah tanah yang mengagumkan, Cappadocia juga memiliki sejumlah kota bawah tanah, diantaranya yang terkenal adalah Kaymakli, Derinkuyu, Gaziemir and Ozkanak.
Naik balon udara di Cappadocia Turki juga sangat populer di kalangan wisatawan dan wisata ini tersedia di Goreme. Mengingat wilayah Cappadocia yang luas, naik balon udara ini bisa sangat membantu Anda untuk melihat area ini secara keseluruhan dan mendapatkan gambaran utuh tentang Cappadocia. Namun jika ingin melihat bangunan batu serta kontur lembahnya secara dekat, Anda lebih baik mengunjungi situsnya secara langsung, dan konsentrasi pada satu tempat untuk dieksplor lebih mendalam. Karena itu menurut saya naik balon udara di atas Cappadocia ini bukan alternatif, melainkan ekstra. Trekking atau menyusuri Cappadocia bisa Anda nikmati di Goreme, Urgup, Ihlara Valley, dan Monastery Valley (Guzelyurt).
3. Topkapi Palace, Istanbul
By Bjørn Christian Tørrissen, via Wikimedia Commons
Orang Turki menyebutnya Topkapı Saray, namun lazimnya kita sebut Topkapi Palace adalah kompleks istana bekas tempat tinggal sultan Ottoman Turki yang kini menjadi museum. Awalnya, kompleks istana ini dibangun tahun 1459 pada masa Sultan Mehmed II, dan telah ditinggali oleh para sultan Ottoman Turki selama kurang lebih 400 tahun. Tidak hanya tempat tinggal pribadi sultan, Topkapi Palace juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dengan para pejabat istana ikut tinggal di area di kompleks ini. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan semua penghuni istana, Topkapi Palace memiliki banyak bangunan dan fasilitas lengkap seperti sejumlah asrama, sekolah, perpustakaan, masjid, taman, rumah sakit, hingga tangki air bawah tanah raksasa (Baslica Cistern). Dan salah satu bangunan paling menonjol di kompleks ini adalah bangunan dapur istananya yang besar dan panjang, dengan deretan cerobong asap besar yang membuatnya hampir menyerupai pabrik! Dulunya di dapur inilah makanan untuk kurang lebih 4000 penghuni istana disiapkan oleh para staff dapur yang terdiri lebih dari 800 orang. Dapur istana inipun menjadi dapur terbesar pada masa kesultanan Ottoman. Dengan membeli tiket masuk, pengunjung bisa masuk ke kompleks Istana Topkapi dan melihat interior banyak bangunannya. Pengunjung juga bisa melihat berbagai pajangan dan koleksi istana seperti barang-barang porselin, perhiasan dan harta peninggalan kekaisaran Ottoman, senjata, perisai, baju baja, jubah, hingga miniatur. Karena terletak di tanah yang berbukit-bukit di antara Laut Marmara dan Selat Bosphorus, Topkapi Palace juga memiliki beberapa spot strategis di mana pengunjung bisa melihat pemandangan indah ke arah Selat Bosphorus. Jangan lupa juga mampir ke Gülhane Park (Gülhane Parkı), taman hijau yang berbatasan dengan Topkapi Palace. Jika Anda ingin melihat istana kesultanan Turki lain, Anda bisa mengunjungi Dolmabahce Palace yang terletak tepat di tepi selat Bosphorus.
4. Istiklal Avenue di Beyoğlu, Istanbul
By Josep Renalias, via Wikimedia Commons
İstiklâl Caddesi atau Istiklal Street adalah jalan khusus pejalan kaki yang menjadi pusat kawasan belanja terkenal di Turki. Jalan ini membentang sepanjang 1,4 km di distrik bersejarah Beyoğlu, Istanbul, dan salah satu ujungnya berakhir di Taksim Square (Taksim Meydanı), yang menjadi jantung kota Istanbul modern Istiklal Street merupakan salah satu tempat wisata populer di Turki dan selalu dipadati oleh pengunjung, baik oleh warga lokal maupun wisatawan. Pada hari-hari weekend, terdapat hampir 3 juta orang mengunjungi Istiklal Street per harinya. Istiklal Street memiliki suasana Eropa dan diapit oleh bangunan-bangunan elegan bergaya klasik, mulai dari gaya arsitektur neo klasik, neo gothic, renaissance, Beaux-Arts, Art Nouveau, Art Deco, hingga gaya arsitektur nasional Turki.'Selain dipenuhi dengan deretan butik cantik, Istiklal Street juga juga dipadati oleh retail, cafe, toko coklat, toko roti, restauran, pub, klub malam, bioskop, theater, toko musik, toko buku, dan galeri seni. Jika kawasan Sultan Ahmet merupakan kota tua dan pusat wisata sejarah di Turki, maka Istiklal Street (dan Taksim Square) adalah pusat wisata belanja, hiburan, dan kehidupan malam di Turki. Jalan kosmopolitan ini juga dikelilingi oleh bangunan-bangunan penting seperti bangunan konsulat, perguruan tinggi, masjid, gereja, Tünel (stasiun subway tertua ke-2 di dunia setelah stasiun underground London), dan Balık Pazarı (Fish Market). Istiklal Street juga dilalui oleh kereta trem vintage berwarna merah yang semakin menambah pemandangan khas jalan ini. Jadi apabila Anda berkunjung ke Turki, jangan lupa untuk mengunjungi jalan yang satu ini. Selain itu, Istiklal Street juga merupakan tempat populer untuk segala macam protes, demonstrasi, pawai dan pertemuan di kota.
5. Hagia Sophia, Istanbul
By User:Roweromaniak, via Wikimedia Commons
Aya Sofya atau Hagia Sophia di Turki adalah bangunan indah bekas gereja dan juga masjid yang sekarang menjadi museum. Bangunan bergaya arsitektur Byzantine ini berada di kota Istanbul, Turki, dan merupakan salah satu landmark paling terkenal di negara ini. Hagia Sophia dibangun antara tahun 532-537 oleh kaisar Bizantin, Justinian, dan dirancang oleh 2 ilmuwan asal Yunani. Sejak selesai dibangun, dulunya Hagia Sofia merupakan sebuah gereja orthodox, hingga akhirnya diubah menjadi masjid saat kota Konstantinopel (sekarang Instanbul) jatuh ke tangan kekuasaan kekaisaran Ottoman (Ustmani) dibawah pemerintahan Sultan Mehmed II.Sejak saat itu, Hagia Sophia merupakan masjid utama kota Istanbul, sampai akhirnya dibangun masjid yang lebih besar di dekatnya, yaitu Masjid Sultan Ahmed (Blue Mosque) yang memiliki bentuk mirip karena memang terinspirasi dari bentuk dan arsitektur Hagia Sophia. Dan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid pun akhirnya berakhir pada tahun 1931 saat bangunan ini ditutup untuk umum selama 4 tahun. Hagia sophia kemudian dibuka kembali pada tahun 1935, setelah diubah menjadi museum oleh presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk.
6. Sultan Ahmed Mosque di Istanbul
By Dersaadet, via Wikimedia Commons
Sultan Ahmet Camii atau Masjid Sultan Ahmed adalah masjid indah bersejarah yang terletak di Istanbul, Turki. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid biru atau Blue Mosque karena dinding interiornya dihiasi dengan 20.000 ribu keping keramik biru. Blue Mosque dibangun pada tahun 1616 pada masa pemerintahan Sultan Ahmed I dan memiliki perpaduan gaya arsitektur Islam dan klasik Ottoman. Jika dilihat, masjid ini memiliki bentuk mirip Hagia Sophia dengan banyak kubah yang terlihat bertumpuk-tumpuh dan menara di kedua sisinya. Total terdapat 9 kubah (1 kubah utama dan 8 kubah sekunder) dan 6 menara di masjid ini. Berbeda dengan Hagia Sophia diseberangnya yang telah beralih menjadi museum, Blue Mosque masih aktif digunakan sebagai masjid dan merupakan masjid utama di Istanbul. Selain interiornya yang indah dan dihias dengan banyak keramik dan lampu-lampu, Masjid Sultan Ahmed juga memiliki halaman dan courtyard yang luas yang semakin menambah kemegahan masjid ini.7. Jembatan Galata, Istanbul
By Bjørn Christian Tørrissen, via Wikimedia Commons
Galata Köprüsü atau Galata Bridge adalah satu dari beberapa jembatan yang melintasi teluk Golden Horn (Haliç), di Istanbul, Turki. Jembatan ini menghubungkan bagian kota lama dan baru dari kota Istanbul bagian Eropa, yaitu menghubungkan distrik Eminönü dan Sirkeci di kota tua Istanbul (berpusat di Sultanahmet) dengan distrik Karaköy (Galata) dan Beyoğlu di bagian Istanbul modern. Mengingat letaknya yang strategis dalam hal budaya dan geografi, Jembatan Galata merupakan salah satu jembatan sekaligus tempat wisata terkenal di Turki. Selain menawarkan pemandangan laut yang indah, Jembatan Galata juga menawarkan suasana yang hidup dan pengalaman khas Istanbul, Turki. Di sini pengunjung dapat melihat banyak nelayan memancing di tepi jembatan dan juga duduk-duduk di tepi darmaga sambil menikmati sandwich ikan (balik ekmek) dan juga jajanan lain khas Turki seperti simit dan misir. Menikmati balik ekmek di sini bukan hanya kegiatan populer di kalangan turis, tetapi juga favorit warga lokal. Karena itu, tempat ini hampir selalu ramai oleh pembeli. Di lantai bawah Jembatan Galata juga dipenuhi oleh restauran-restauran dan cafe yang menawarkan atmosfer khas dan pemandangan indah tengah laut.
8. Kota Kuno Priene di Provinsi Aydın
By Ken and Nyetta (Flickr: Temple of Athena at Priene), via Wikimedia Commons
Adalah negara Yunani kuno di Ionia dan merupakan anggota Liga Delos. Priene terletak di dasar lereng Gunung Mykele. Priene awalnya berada di pesisir laut, dibangun menghadap lautan di lereng yang memanjang dari permukaan laut hingga ketinggian 380 meter di atas permukaan laut di puncak lereng. Pada masa kini, bentang alamnya telah banyak berubah dibanding saat ia dibangun. Kuil Athena dimulai oleh Mausolus tapi diselesaikan oleh Alexander Agung, yang mempekerjakan arsitek Pytheos besar Yunani untuk melengkapi desain dan konstruksi. Ini adalah kuil terbesar di Priene. Kuil Yunani klasik ini dibuat dalam gaya Ionic dan tidak memiliki dekorasi sekitar bagian atas. Sebaliknya, desain dentil duduk di atas kolom dan architrave. Patung Athena yang pada awalnya di dalam kuil didasarkan pada patung terkenal oleh Phidias di Parthenon kota Athena.Priene memiliki banyak arsitektur dan seni Helenistik yang terkenal. Posisi semula kota di Gunung Mycale tidak pernah benar-benar telah ditemukan, namun diyakini bahwa itu adalah semenanjung yang memiliki dua pelabuhan. Priene pernah memegang banyak kepentingan politik karena ukuran kota, karena diyakini sekitar 4-5000 penduduk menduduki wilayah tersebut. Kota ini diatur menjadi empat kabupaten, pertama distrik politik yang terdiri dari bouleuterion dan Prytaneion, distrik budaya mengandung teater, komersial mana agora terletak dan akhirnya distrik agama yang berisi tempat-tempat suci yang didedikasikan untuk Zeus dan Demeter dan sebagian penting Kuil Athena.
9. Masjid Raya Divriği di Provinsi Sivas
By Bertramz, via Wikimedia Commons
Adalah sebuah masjid penuh hiasan dan kompleks pengobatan yang dibangun pada tahun 1299 di kota kecil Divriği di Anatolia Timur, sekarang di Provinsi Sivas di Turki. Arsiteknya adalah Hürremshah dari Ahlat dan masjid ini dibangun atas perintah Ahmet Shah, penguasa Mengujekids. Prasasti berisi kata-kata pujian kepada Anatolian Seljuk sultan Alaeddin Keykubad I. Ukiran dan arsitekturnya sangat cantik pada kedua bangunan tersebut sehingga meletakkannya di antara karya terutama pada seni bangunan di Anatolia dan membawa mereka ke daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985. Dari catatan khusus adalah relief geometris dan bunga di pintu utama.10. Masjid Selimiye di Konya
By Nedim Ardoğa, via Wikimedia Commons
Masjid Selim II atau yang disebut juga sebagai Masjid Selimiye adalah sebuah masjid peninggalan Ottoman di kota Edirne Turki. Masjid ini dibangun atas perintah SultanSelim II dan dibangun oleh arsitek Mimar Sinan antara tahun 1568 hingga 1574. Hal ini dianggap oleh Sinan untuk menjadi karya dan merupakan salah satu prestasi tertinggi dari arsitektur Islam.
No comments:
Post a Comment