One web id — Usut punya usut, festival berasal dari kata 'festa' dalam bahasa latin yang berarti pesta, merupakan ajang perayaan besar-besaran yang diadakan oleh komunitas masyarakat di daerah tertentu untuk memperingati peristiwa bersejarah atau tradisi. Festival selalu melibatkan kemeriahan dan kegembiraan. Setiap negara di dunia punya beragam festival yang menarik. Selain itu festival yang diadakan saat pagi dan siang hari, festival-festival yang berlangsung setelah matahari terbenam juga tak kalah seru. Biasanya, festival semacam ini melibatkan pesta kembang api yang sangat meriah dan atraksi-atraksi yang hanya bisa Anda nikmati di malam hari.
Ingin tahu festival malam apa saja yang layak dijadikan tontonan? Berikut ini kami sajikan lima festival malam yang diambil dari buku Sacred Places of a Lifetime seperti dilansir Merdeka (27/03).
1. Jani, Latvia
Pertengahan musim panas saat terjadinya malam terpendek dalam satu tahun merupakan hari besar yang kemeriahannya melebihi hari Natal dan Tahun Baru bagi warga negara Latvia. Pada saat festival yang berlangsung pada tanggal 23 Juni sampai 24 Juni ini para pria dan wanita Latvia mengenakan pakaian tradisional dan berdansa sampai keesokan harinya. Para wanita mengenakan mahkota yang terbuat dari rangkaian bunga, sementara para pria memakai penutup kepala yang terbuat dari daun-daunan. Pintu depan di rumah-rumah penduduk pun dihiasi dengan aksesoris yang sama. Warga Latvia juga punya tradisi untuk melompati api unggun. Menurut mereka ritual ini dapat mendatangkan keberuntungan dan kesuburan. Saat berlangsungnya Jani warga sengaja memanen tumbuh-tumbuhan, sebab mereka percaya apabila tanaman yang dipetik saat Jani akan mengandung kekuatan gaib yang dapat mendatangkan keberuntungan. Selain itu, saat festival ini terselip pula makanan tradisional yaitu keju yang diolah dengan tambahan biji caraway dan bir yang dibuat sendiri oleh warga.
2. Festival lampion, China
Festival lampion di China jatuh pada hari kelimabelas dalam bulan pertama kalender China. Umumnya, bertepatan dengan bulan Februari atau Maret. Perayaan ini berawal pada zaman Dinasti Han, tatkala salah satu kaisar meminta para pembantunya untuk menyalakan lampion di sekeliling istana untuk menghormati seorang biksu yang meninggal dan dikremasi. Sampai sekarang festival itu masih menjadi hari besar yang penting bagi warga Tionghoa. Aktivitas utama dalam perayaannya di zaman modern ini adalah melihat lampion. Ratusan lampion kertas dalam berbagai bentuk ukuran tergantung di seluruh penjuru kota, menimbulkan suasana romantis di malam hari. Uniknya, di dalam lampion-lampion itu terdapat kertas berisi teka-teki yang harus ditebak. Seandainya berhasil menebak dengan benar, maka akan diberi hadiah kecil.
3. Noche de Brujas, Meksiko
Festival ini berlangsung di Cerro Mono Blanco, Catemaco, Meksiko pada Jumat pertama bulan Maret. Noche de Brujas berarti Malam bagi para penyihir. Festival ini memang didedikasikan bagi para penyihir dan dukun. Tradisinya berawal sejak berabad-abad lalu, tetapi baru diresmikan pada tahun 1970 tatkala para brujo, dukun setempat berinisiatif untuk mengadakan pertemuan para brujo. Sekarang para tabib, dukun, dan penyihir dari seluruh Meksiko berkumpul di Catemaco setiap satu tahun sekali untuk mengadakan pengusiran roh jahat guna menyingkirkan energi-energi negatif yang terbawa dari tahun lalu. Di dalam festival ini, nantinya para pengunjung akan menemui beragam hal yang berkaitan dengan sihir. Sudut-sudut kota dihiasi pajangan mengerikan seperti tengkorak, patung-patung penyihir, dan gantungan-gantungan jimat. Dengan beberapa peso saja, Anda bisa mendapatkan jasa peramalan dengan kartu tarot, pembacaan mantra, atau pengusiran roh jahat.
4. Chichibu Yomatsuri, Jepang
Festival malam Chichibu atau Chichibu Yomatsuri berlangsung di Prefektur Saitama, Tokyo. Biasanya akan selalu digelar setiap tahun pada tanggal 2 Desember sampai 3 Desember. Termasuk satu dari tiga festival terbesar Jepang yang melibatkan arak-arakan replika kuil. Enam buah replika kuil yang masing-masing mewakili dewa pelindung kota dihias dengan lampion warna-warni dan ukir-ukiran rumit. Kemudian ditandu oleh beberapa pria dengan kostum seragam mengelilingi kota dengan diiringi tabuhan gendang dan tiupan seruling. Selain pawai replika kuil, biasanya juga diadakan pesta kembang api yang meriah selama dua sampai tiga jam. Karena festival ini berlangsung pada musim dingin, biasanya di sekitar tempat berlangsungnya festival juga didirikan pasar malam yang menjual berbagai makanan hangat. Salah satunya amazake, sake Jepang yang terbuat dari beras.
5. Noche de San Juan, Spanyol
Noche de San Juan bermakna malam yang dipersembahkan untuk San Juan, nama Spanyol untuk Saint John. Noche de San Juan diwarnai dengan api unggun, kembang api, pertunjukan musik, tari-tarian, dan makanan, terutama roti dan ikan sarden. Festival yang diadakan untuk memperingati Saint John sekaligus menyambut musim panas ini dirayakan tepat pada malam terpendek dalam satu tahun. Ternyata, setiap kota di Spanyol merayakannya dengan cara yang berbeda-beda. Di kota-kota pesisir seperti Fogueres, warga kota menyalakan dua ratus api unggun di seluruh kota sepanjang malam. Palams dan Roses, kembang api dan api unggun dinyalakan di sepanjang garis pantai. Sementara di Las Palmas de Gran Canaria, warga membuat api unggun dari barang-barang rongsokan kemudian dihanyutkan di laut bersama buah-buahan dan bunga-bunga. Saat Noche de San Juan, warga Spanyol punya tradisi melompati api unggun sebanyak tiga kali. Konon, mereka percaya ritual ini dapat menyucikan jiwa dan mengusir kesialan.
Ingin tahu festival malam apa saja yang layak dijadikan tontonan? Berikut ini kami sajikan lima festival malam yang diambil dari buku Sacred Places of a Lifetime seperti dilansir Merdeka (27/03).
1. Jani, Latvia
Pertengahan musim panas saat terjadinya malam terpendek dalam satu tahun merupakan hari besar yang kemeriahannya melebihi hari Natal dan Tahun Baru bagi warga negara Latvia. Pada saat festival yang berlangsung pada tanggal 23 Juni sampai 24 Juni ini para pria dan wanita Latvia mengenakan pakaian tradisional dan berdansa sampai keesokan harinya. Para wanita mengenakan mahkota yang terbuat dari rangkaian bunga, sementara para pria memakai penutup kepala yang terbuat dari daun-daunan. Pintu depan di rumah-rumah penduduk pun dihiasi dengan aksesoris yang sama. Warga Latvia juga punya tradisi untuk melompati api unggun. Menurut mereka ritual ini dapat mendatangkan keberuntungan dan kesuburan. Saat berlangsungnya Jani warga sengaja memanen tumbuh-tumbuhan, sebab mereka percaya apabila tanaman yang dipetik saat Jani akan mengandung kekuatan gaib yang dapat mendatangkan keberuntungan. Selain itu, saat festival ini terselip pula makanan tradisional yaitu keju yang diolah dengan tambahan biji caraway dan bir yang dibuat sendiri oleh warga.
2. Festival lampion, China
Festival lampion di China jatuh pada hari kelimabelas dalam bulan pertama kalender China. Umumnya, bertepatan dengan bulan Februari atau Maret. Perayaan ini berawal pada zaman Dinasti Han, tatkala salah satu kaisar meminta para pembantunya untuk menyalakan lampion di sekeliling istana untuk menghormati seorang biksu yang meninggal dan dikremasi. Sampai sekarang festival itu masih menjadi hari besar yang penting bagi warga Tionghoa. Aktivitas utama dalam perayaannya di zaman modern ini adalah melihat lampion. Ratusan lampion kertas dalam berbagai bentuk ukuran tergantung di seluruh penjuru kota, menimbulkan suasana romantis di malam hari. Uniknya, di dalam lampion-lampion itu terdapat kertas berisi teka-teki yang harus ditebak. Seandainya berhasil menebak dengan benar, maka akan diberi hadiah kecil.
3. Noche de Brujas, Meksiko
Festival ini berlangsung di Cerro Mono Blanco, Catemaco, Meksiko pada Jumat pertama bulan Maret. Noche de Brujas berarti Malam bagi para penyihir. Festival ini memang didedikasikan bagi para penyihir dan dukun. Tradisinya berawal sejak berabad-abad lalu, tetapi baru diresmikan pada tahun 1970 tatkala para brujo, dukun setempat berinisiatif untuk mengadakan pertemuan para brujo. Sekarang para tabib, dukun, dan penyihir dari seluruh Meksiko berkumpul di Catemaco setiap satu tahun sekali untuk mengadakan pengusiran roh jahat guna menyingkirkan energi-energi negatif yang terbawa dari tahun lalu. Di dalam festival ini, nantinya para pengunjung akan menemui beragam hal yang berkaitan dengan sihir. Sudut-sudut kota dihiasi pajangan mengerikan seperti tengkorak, patung-patung penyihir, dan gantungan-gantungan jimat. Dengan beberapa peso saja, Anda bisa mendapatkan jasa peramalan dengan kartu tarot, pembacaan mantra, atau pengusiran roh jahat.
4. Chichibu Yomatsuri, Jepang
Festival malam Chichibu atau Chichibu Yomatsuri berlangsung di Prefektur Saitama, Tokyo. Biasanya akan selalu digelar setiap tahun pada tanggal 2 Desember sampai 3 Desember. Termasuk satu dari tiga festival terbesar Jepang yang melibatkan arak-arakan replika kuil. Enam buah replika kuil yang masing-masing mewakili dewa pelindung kota dihias dengan lampion warna-warni dan ukir-ukiran rumit. Kemudian ditandu oleh beberapa pria dengan kostum seragam mengelilingi kota dengan diiringi tabuhan gendang dan tiupan seruling. Selain pawai replika kuil, biasanya juga diadakan pesta kembang api yang meriah selama dua sampai tiga jam. Karena festival ini berlangsung pada musim dingin, biasanya di sekitar tempat berlangsungnya festival juga didirikan pasar malam yang menjual berbagai makanan hangat. Salah satunya amazake, sake Jepang yang terbuat dari beras.
5. Noche de San Juan, Spanyol
Noche de San Juan bermakna malam yang dipersembahkan untuk San Juan, nama Spanyol untuk Saint John. Noche de San Juan diwarnai dengan api unggun, kembang api, pertunjukan musik, tari-tarian, dan makanan, terutama roti dan ikan sarden. Festival yang diadakan untuk memperingati Saint John sekaligus menyambut musim panas ini dirayakan tepat pada malam terpendek dalam satu tahun. Ternyata, setiap kota di Spanyol merayakannya dengan cara yang berbeda-beda. Di kota-kota pesisir seperti Fogueres, warga kota menyalakan dua ratus api unggun di seluruh kota sepanjang malam. Palams dan Roses, kembang api dan api unggun dinyalakan di sepanjang garis pantai. Sementara di Las Palmas de Gran Canaria, warga membuat api unggun dari barang-barang rongsokan kemudian dihanyutkan di laut bersama buah-buahan dan bunga-bunga. Saat Noche de San Juan, warga Spanyol punya tradisi melompati api unggun sebanyak tiga kali. Konon, mereka percaya ritual ini dapat menyucikan jiwa dan mengusir kesialan.
No comments:
Post a Comment