Friday

15 Fakta Unik dan Menarik Tentang Selandia Baru

15 Fakta Unik dan Menarik Tentang Selandia Baru
One web id — Selandia Baru adalah sebuah negara kepulauan yang berada di barat daya Samudra Pasifik. Negara ini secara geografis terdiri dari dua daratan utama North Island dan South Island, serta beberapa pulau kecil lainnya.
Flag of New Zealand
By Zscout370, Hugh Jass and many others, via Wikimedia Commons
Selain itu, Selandia Baru merupakan negara kecil yang berukuran sama dengan Britania Raya atau Jepang. Dengan populasi hanya empat juta orang, negara ini termasuk sepi. Dalam bahasa Maori, Selandia Baru disebut Aotearoa yang berarti Tanah Awan Putih Panjang. Dipantau langsung dari newzealand.com, berikut adalah fakta menarik tentang Selandia Baru.

1. Kaya akan sejarah yang mengagumkan
Suku Māori adalah yang pertama kali datang ke Selandia Baru, melakukan perjalanan dengan kano dari Hawaiki sekitar 1.000 tahun lalu. Seorang berkebangsaan Belanda, Abel Tasman, adalah orang Eropa pertama yang melihat negara ini, tetapi orang Inggrislah yang menjadikan Selandia Baru sebagai bagian dari kerajaannya.

Pada tahun 1840, Perjanjian Waitangi ditandatangani, sebuah perjanjian antara Kerajaan Inggris dan Suku Maori. Perjanjian ini memberlakukan hukum Inggris di Selandia Baru dan dianggap sebagai dokumen pendirian Selandia Baru. Bangunan tempat perjanjian ini ditandatangani telah dilestarikan dan, saat ini, Waitangi Treaty Grounds merupakan objek wisata yang populer.

Disini Anda akan menemukan situs bersejarah suku Māori dan taonga (harta karun) - serta bangunan zaman kolonial - yang tersebar di seantero negara ini. Berkeliling di kota mana pun di Selandia baru saat ini, menunjukkan betapa kami telah menjadi negara dengan budaya beragam dan mempesona.

2. Geografi dan geologi Selandia Baru
Anda akan menemukan beragam bentangan alam menakjubkan di Selandia Baru, semuanya dapat dicapai dengan mudah dari satu sama lain. Gletser spektakuler, fyord yang cantik, gunung-gunung terjal, dataran luas, perbukitan mengalun, hutan subtropis, dataran tinggi vulkanik, berkilo-kilometer pesisir pantai dengan pantai-pantai berpasirnya yang menawan - semua ada di sini. Pantas saja Selandia Baru menjadi sangat populer sebagai lokasi film.

Terletak di barat daya Pasifik, Selandia Baru terdiri dari dua pulau - North Island (Pulau Utara) dan South Island (Pulau Selatan). Stewart Island dan banyak pulau lainnya terletak di lepas pantai. North Island (Pulau Utara) Selandia Baru memiliki 'tulang punggung' pegunungan yang berbaris di bagian tengah dengan lahan pertanian mengalun di kedua sisinya. North Island (Pulau Utara) tengah didominasi oleh Volcanic Plateau, gunung berapi aktif dan daerah termal. Southern Alps yang luas membentuk tulang punggung South Island (Pulau Selatan). Di timur Southern Alps terhampar lahan pertanian mengalun Otago san Southland, dan Canterbury Plains yang luas dan datar.

3. Asal muasal
Bebatuan tertua Selandia Baru berumur lebih dari 500 juta tahun, dan pernah menjadi bagian dari Gondwanaland. Benua super besar ini mulai terbelah sekitar 160 juta tahun yang lalu, dan Selandia Baru terpisah dari benua tersebut sekitar 85 juta tahun yang lalu.

Selandia Baru terletak di atas dua lempeng tektonik - Pasifik dan Australia. Lima belas bongkahan kerak raksasa yang bergerak ini membentuk permukaan bumi. North Island (Pulau Utara) dan sebagian South Island (Pulau Selatan) terletak di atas Lempeng Australia, sementara sebagian South Island lagi terletak di atas lempeng Pasifik. Karena lempeng-lempeng ini terus bergeser dan saling bergesek, Selandia Baru mendapatkan banyak kegiatan geologi.

4. Ditemukan tahun 1642
Selandia Baru pertama kali ditemukan oleh orang Eropa pada tahun 1642, ketika seorang pelaut Belanda bernama Abel Tasman tiba di daratan Selandia Baru. Dia meninggalkan Selandia Baru setelah beberapa krunya tewas dibunuh suku Maori. Namun, pada tahun 1769 Kapten James Cook dari Inggris datang ke Selandia Baru dan memetakan tanah di sana.

5. Daerah-daerah geotermal dan mata air panas
Kegiatan bawah tanah ini menganugerahi Selandia Baru dengan beberapa wilayah geotermal dan mata air panas untuk berendam, di samping menyediakan listrik dan pemanasan di beberapa wilayah. Rotorua adalah pusat wisata geotermal utama, dengan banyak kolam lumpur belerang, geiser, dan kolam air panas di daerah-daerah termalnya yang aktif — tidak ketinggalan bau ‘Kota Sulfur’ yang menjadi ciri khasnya. 

Pertama kali dihuni oleh suku Maori yang menggunakan mata air panas untuk memasak dan mandi, Rotorua dengan segera menarik para pemukim Eropa. Reputasi manfaat kesehatan kolam air panasnya dengan segera membuat daerah itu mendapat julukan ‘Cureland’ atau tanah penyembuhan. Di luar Rotorua, Anda dapat menikmati mata air panas dan kegiatan termal lainnya di sebagian besar kawasan North Island (Pulau Utara) di utara Turangi, juga di Hanmer Springs, dan West Coast di South Island (Pulau Selatan). 

6. Pantai berpasir halus hingga ke pesisir pantai liar dan berbatu-batu
Selandia Baru memiliki lebih dari 15.000 kilometer pesisir pantai yang indah dan beragam. Di Far North dan sebagian besar East Coast di North Island (Pulau Utara) Anda akan menemukan pantai-pantai berpasir yang panjang, sempurna untuk berenang, berselancar, dan mandi matahari. Pesisir barat North Island (Pulau Utara) memiliki pantai-pantai berpasir gelap, akibat tingginya kandungan besi di pasir. Daerah utara South Island (Pulau Selatan) memiliki beberapa pantai indah, dan pesisir pantai di sekeliling South Island lainnya cenderung lebih liar dan lebih berbatu-batu. 

7. Pegunungan hingga ke lahan pertanian subur
Sekitar seperlima North Island (Pulau Utara) dan dua pertiga South Island (Pulau Selatan) terdiri dari pegunungan. Membentang dari utara North Island (Pulau Utara) hingga ke dasar South, gunung-gunung ini disebabkan oleh benturan Lempeng Australia dan Pasifik. Selama jutaan tahun, endapan alluvium (yang dikikis dari gunung-gunung oleh sungai) membentuk Canterbury Plains yang luas di South Island (Pulau Selatan) dan sejumlah dataran di North. Di dataran alluvium ini terdapat sebagian lahan pertanian Selandia Baru yang paling subur dan produktif.

Southern Alps Selandia Baru memiliki sejumlah gletser, yang terbesar adalah gletser Tasman, yang dapat Anda lihat dengan berjalan tak jauh dari desa Mount Cook. Gletser Selandia Baru yang paling terkenal adalah Franz Josef dan Fox di West Coast South Island (Pulau Selatan). Dipahat oleh es yang bergeser selama ribuan tahun, gletser-gletser spektakuler ini mudah diakses oleh para pendaki gunung dan pelintas alam. Anda dapat berjalan mendaki gletser atau melakukan heli-hike — terbang naik dengan helikopter dan berjalan turun.

Selama lebih dari ribuan tahun, proses subduksi membuat bagian-bagian bentangan alam Selandia Baru melesak. Marlborough Sounds dan Fiordland merupakan contoh pegunungan tinggi yang 'melesak' ke dalam laut, menciptakan selat dan fyord yang spektakuler. Daerah-daerah ini menyediakan sebagian pemandangan Selandia Baru yang paling cantik, dengan perbukitan curam yang subur menukik ke teluk-teluk dalam yang tenang di bawahnya. Perairan tenang, dalam dan jernih dikelilingi oleh semak belukar menjadikan daerah-daerah ini ideal untuk naik perahu dan naik kayak.

8. Iklim dan cuaca Selandia Baru
Selandia Baru memiliki iklim sedang dengan curah hujan cukup tinggi dan banyak sinar matahari. Sekalipun ujung utara memiliki cuaca sub-tropis sepanjang musim panas, dan area alpine pedalaman di Pulau Selatan (South Island) dapat mencapai suhu -10 C (14 F) di musim dingin, sebagian besar pedesaan terletak dekat pesisir, yang memiliki suhu udara lebih sejuk. Suhu udara rata-rata Selandia Baru semakin menurun jika Anda bepergian ke selatan. Januari dan Februari merupakan bulan-bulan paling hangat, dan Juli adalah bulan paling dingin sepanjang tahun. Di musim panas, suhu maksimal rata-rata berkisar 20-30 C (70-90 F) dan di musim dingin antara 10-15 C (50-60 F).

9. Masyarakatnya ramah dan rendah hati
Masyarakat Selandia Baru yang ramah dan rendah hati akan menjadi salah satu hal yang paling membuat Anda terkesan selama kunjungan Anda. Dengan campuran sejarah kebudayaan suku Māori, orang Eropa, Kepulauan Pasifik dan Asia, Selandia Baru menjadi kuali populasi - tapi kuali yang memiliki kebinekaan sehingga menjadikannya unik di dunia.

Kini, dari 4,4 juta penduduk Selandia Baru (yang secara informal dikenal dengan julukan Kiwi), sekitar 69% keturunan Eropa, 14,6% suku asli Māori, 9,2% orang Asia, dan 6,9% orang Kepulauan Pasifik non-Māori. Secara geografis, lebih dari tiga perempat populasinya hidup di North Island (Pulau Utara), dengan sepertiga dari total populasi menghuni Auckland. Kota-kota besar lain Wellington, Christchurch, dan Hamilton merupakan tempat sebagian besar Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) tinggal. 

10. Beragam tanaman unik dan menarik
Curah hujan Selandia Baru yang tinggi dan panjangnya waktu matahari bersinar memberikan flora yang subur dan beragam kepada negara ini - dengan 80% flora khas. Secara umum tanaman selandia baru adalah pohon dan semak. Anda akan terpesona oleh hutan asli menakjubkan Selandia Baru yang senantiasa hijau, yang meliputi rimu, totara, beragam jenis beech, dan pohon asli terbesar, kauri raksasa. 

Di bawah pepohonan ini, Anda akan menemukan semak belukar yang lebat yang terdiri dari semak khas yang tak terhitung banyaknya, beragam jenis pakis, serta banyak lumut daun dan lumut kerak. Percikan warna bunga-bunga kuning pohon kowhai merupakan sebagian dari kecantikan yang akan Anda lihat, dan jika mengunjungi North Island (Pulau Utara), Anda tidak akan jauh dari pohon pohutukawa yang indah. Bunga-bunga merah cerahnya bermekaran pada bulan Desember, menjadikannya sebagai hiasan utama pohon Natal Selandia Baru.

11. Beragam burung unik
Sebelum manusia menghuni Selandia Baru, tempat ini pasti sangat bising! Luasnya bidang semak belukar asli mendukung kehidupan burung yang jenisnya sangat beragam. Sementara burung-burung itu berevolusi, sayap jadi tidak diperlukan bagi beberapa burung, karena tidak ada predator alami yang harus dihindari. Sebagai akibatnya, sebagian burung khas Selandia Baru tidak dapat terbang, termasuk nuri kakapo, kiwi, takahe, dan burung terbesar di dunia, burung moa (yang kini telah punah).

Setelah suku Maori dan orang Eropa bermukim di Selandia Baru, mereka berburu burung dan membawa predator, termasuk tikus dan cerpelai. Ini, dan kehilangan habitat, mengakibatkan punahnya sejumlah burung termasuk burung moa dan huia.

12. Ada banyak burung unik dan reptil Selandia Baru
Lambang nasional Selandia Baru adalah burung nokturnal yang tidak dapat terbang degan cuping hidung di pangkal paruhnya yang besar. Kiwi sekarang terancam punah, dan sudah sulit dilihat di alam liar. Akan tetapi, ada sejumlah 'rumah kiwi' di kebun binatang dan taman margasatwa. Walaupun tampak menggemaskan, kiwi dapat jadi ganas dan sangat teritorial.

Berikut adalah sebagian burung khas Selandia Baru yang terkenal diantaranya burung kea, yang suka iseng adalah salah satu burung yang paling cerdas di dunia dan akan dengan riang gembiranya menyerang mobil untuk mencuri penghapus kaca atau serpihan karet lainnya. Ada pula burung weka yang lucu adalah burung yang tidak bisa terbang penggemar benda-benda mengkilap. Selain itu ada juga Takahe, memiliki jambul berwarna nila yang indah dan paruh berwarna merah cerah. Kemudian ada pula burung Tui, terkenal karena kicauannya yang merdu dan 'kerah pendeta' putihnya. 

Burung hantu morepork dinamakan begitu karena suara kicauannya yang sering terdengar pada malam hari. Selain burung ada pula reptil kuno Tuatara yang merupakan peninggalan unik zaman dulu - satu-satunya reptilia dengan duri di kepala yang tersisa di dunia. Semua spesies dari famili reptil ini, kecuali tuatara, punah sekitar 65 juta tahun yang lalu. Tuatara dapat hidup selama lebih dari 100 tahun, dan hanya ditemukan di pulau-pulau lepas pantai yang dilindungi. Tuatara bukan ancaman bagi manusia.

13. Kehidupan laut yang melimpah dan beragam
Selandia Baru memiliki kehidupan laut melimpah dan beragam, dan mengamati paus serta berenang bersama lumba-lumba merupakan dua dari pengalaman yang paling direkomendasikan. Lumba-lumba Hector yang kecil adalah lumba-lumba paling langka di dunia dan hanya ditemukan di perairan Selandia Baru. Anjing laut, penguin dan berbagai jenis ikan serta kerang-kerangan juga hidup subur di lingkungan laut Selandia Baru yang subur. 

14. Taman Nasional dan Cagar Alam Laut
Lebih dari 20 persen Selandia Baru ditutupi oleh taman nasional, wilayah hutan dan cagar alam - dan merupakan tempat-tempat terbaik untuk mengamati flora dan fauna asli kami. Daratan kami juga memiliki dua Daerah Warisan Dunia - Tongariro di Central North Island dan Te Wahipounamu di barat daya South Island (Pulau Selatan).

Ke-14 taman nasional berisi bentangan alam dan vegetasi menakjubkan yang tak terusik tangan manusia. Dikelola dan dipelihara oleh Departemen Konservasi, taman-taman ini menyediakan peluang untuk beragam jenis kegiatan, termasuk lintas alam, bersepeda gunung, main ski dan snowboarding, naik kayak dan memancing ikan trout.

Untuk melihat penghuni laut asli, kunjungi salah satu dari ke-34 cagar alam laut Selandia Baru. Kebijakan ketat dilarang mengambil berlaku di wilayah-wilayah ini, yang artinya tidak boleh memancing atau menangkap sari laut. Dunia ajaib di bawah air yang meliputi Poor Knights Islands yang sudah terkenal ini paling baik dinikmati dari atas perahu pesiar dan menyelam atau perjalanan snorkelling.

15. Zona Waktu Selandia Baru
Selandia Baru merupakan salah satu tempat pertama di dunia yang menyaksikan terbitnya hari baru, 12 jam sebelum GMT (Greenwich Mean Time). Di musim panas, Selandia Baru menggunakan 'Daylight Saving' (Penghematan Cahaya) dengan memajukan 1 jam menjadi GMT +13. Penghematan cahaya dimulai pada hari Minggu terakhir di bulan September dan berakhir pada hari Minggu pertama di bulan April tahun berikutnya, saat jam kembali dimundurkan ke GMT+12.



No comments:

Mobile version