Tuesday

7 Mahakarya Arsitektur Kuno yang Fenomenal di Dunia

One web id — Saat ini mungkin beberapa diantara kita mengira bahwa pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lain sebagainya merupakan teknologi canggih yang ditemukan oleh para ilmuwan di zaman modern. Namun, tahukah Anda bahwa desain teknologi yang serupa ternyata telah sejak lama diciptakan oleh peradaban zaman dahulu kala. Berikut mahakarya arsitektur kuno yang fenomenal di dunia. Mari kita simak bersama-sama.

1. Pemanfaatan Energi Surya
Photo by Glenlarson
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik termal surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. Ternyata, pemanfaatan energi surya telah ditemukan oleh peradaban Yunani kuno. Jika kita menggunakan sel surya sebagai pembangkit tenaga listrik, maka peradaban Yunani kuno menggunakannya sebagai cadangan panas selama musim dingin berlangsung. Konsepnya begitu sederhana, mereka membuat bangunan yang menghadap ke arah matahari, dan seluruh bangunan didesain seperti itu untuk menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya di siang hari karena sinar matahari lebih rendah dari atap mereka. Ketika di malam hari, seluruh Peradaban Romawi selangkah lebih maju dengan menambahkan kaca untuk menyerap panas matahari dengan maksimal.

2. Menara Angin Persia
Borujerdiha
By Zereshk at en.wikipedia, from Wikimedia Commons
Windcatcher merupakan elemen arsitektur tradisional Persia untuk menciptakan ventilasi alami dalam bangunan. Windcatchers datang berbagai desain: uni-directional, bi-directional, dan multi-directional. Windcatchers tetap hadir di banyak negara dan dapat ditemukan dalam arsitektur tradisional Persia di seluruh Timur Tengah, termasuk di negara-negara Arab kecil Teluk Persia (kebanyakan Bahrain dan Dubai), Pakistan dan Afghanistan.  Masih dari peradaban Persia kuno, menara angin atau wind tower ini digunakan oleh masyarakat Persia untuk sistem ventilasi udara di rumah - rumah mereka. Sistem ventilasi mereka jauh lebih rumit dari sistem ventilasi yang ada di rumah kita. Sistem ventilasi yang mereka kembangkan sejak 2.000 tahun yang lalu ini mungkin hanya bisa disaingi oleh sistem ventilasi dengan teknologi modern. Prinsipnya adalah dengan menggunakan kombinasi perbedaan tekanan udara, dan penyesuaian iklim lingkungan di daerah Persia.

3. Desain Kincir Angin Kuno Persia
Panemone
By Auawise (Karya sendiri), via Wikimedia Commons
Ada satu lagi karya arsitektur kuno dari Persia, tak lain tak bukan adalah kincir angin panemone. Kincir Angin Kuno Persia ini merupakan salah satu kincir angin tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Diperkirakan kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar 3000 tahun yang lalu. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan memompa air. Kincir angin ini memiliki sumbu berputar diposisikan secara vertikal, sedangkan pisau angin-catching bergerak sejajar dengan angin. Sebaliknya, poros dari turbin angin sumbu horisontal (HAWT) menunjuk ke angin sementara pisau yang bergerak di kanan-sudut untuk dorong angin. Tanaman alang-alang diikat menjadi satu sehingga terbentuk bantalan yang diletakkan di sumbu pusat. Kincir angin ini dibuat dengan hati-hati, karena hampir setiap bagian dibuat dengan tangan. Meski mekanismenya sederhana, namun kincir angin ini telah dikenal oleh seluruh peradaban lainnya pada masa itu, dan beberapa negara masih menggunakan mekanisme seperti ini hingga di era modern ini. Bisa dibilang, kincir angin kuno ini merupakan cikal bakal kincir angin modern yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin.

4. Saluran Air Gravitasi Romawi
Segovia Aqueduct
By Bluedog423 (Karya sendiri), via Wikimedia Commons
Usut punya usut, ternyata bangsa Romawi kuno juga mengembangkan suatu saluran air yang memanfaatkan gravitasi bumi untuk mengalirkan air ke seluruh wilayah Romawi. Sanitasi di Roma kuno adalah sistem yang kompleks serupa dalam banyak cara untuk sistem sanitasi modern. Selain digunakan untuk mengalirkan air, saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakatnya, diantaranya untuk roda air, hidrolik penghancur bijih besi, dan lain-lain. Irigasi Permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air sekitar 10 hingga 15 sentimeter di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas yang kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu. 

5. Saluran Air Bawah Tanah
PikiWiki Israel 8692 water plant in tel gezer
ד"ר אבישי טייכר, via Wikimedia Commons
Karena Yerusalem terletak di dataran tinggi dan jauh dari sumber air, maka kota ini memenuhi kebutuhan air dari sungai bawah tanah. Masyarakatnya telah mengembangkan suatu saluran air bawah tanah yang masih bisa digunakan hingga saat ini, meski telah berumur puluhan ribu tahun.

6. Pemanfaatan Energi Geothermal
Apodyterium of the Old Baths at Pompeii by Overbeck
By Overbeck, via Wikimedia Commons
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Temperatur di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Ternyata, peradaban Romawi kuno telah memanfaatkan energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Energi panas bumi berasal dari gunung berapi Vesuvius, yang kemudian memanaskan air di sekitar wilayah tersebut. Panas yang dihasilkan tadi kemudian digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk pemandian air panas, hidrolik, kebutuhan medis, dan lainnya. Jika listrik telah ditemukan pada masa itu, mungkin sumber energi ini bisa dimanfaatkan lebih luas lagi.


7. Istana Tebing di Mesa Verde National Park
Cliff Palace Mesa Verde National Park Colorado USA
Cliff Palace atau Istana Tebing adalah tebing terbesar tinggal di Amerika Utara. Struktur dibangun oleh masyarakat Ancient Pueblo terletak di Mesa Verde National Park di bekas wilayah tanah air mereka. Tebing hunian dan taman berada di sudut barat daya Colorado, di Barat Daya Amerika Serikat. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari yang panas pada masa itu. Kita tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan - bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula. Arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu pengetahuan pada masa itu tergolong maju.



No comments:

Mobile version