One web id — Di dalam dunia satwa yang tanpa kita sadari, kadang-kadang beberapa dari spesies hewan mengunakan cara tersendiri tentang bagaimana dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka. beberapa induk punya cara yang berbeda untuk jadi "ibu" yang baik. Tak jarang pula ada diantara mereka yang rela mati demi kelangsungan hidup sang anaknya.
Bagi kita, ini merupakan tingkah laku hewan yang dirasakan cukup aneh untuk di pikirkan. Berikut ini perilaku unik hewan untuk menjadi induk yang baik dalam dunia satwa. Mari kita simak bersama-sama!
1. Paus kelabu
Paus dengan nama ilmiah Eschrichtius robustus ini melakukan perjalanan sangat jauh untuk melindungi anak mereka. Biasanya mereka akan melakukan migrasi dari Kutub Utara yang dingin tapi kaya akan sumber makanan ke lepas pantai Meksiko yang tropis tapi miskin sumber makanan untuk melahirkan. Tujuan migrasi ini dilakukan supaya anak-anak mereka nanti terhindar dari predator. Tentunya agar terbebas dari predator, paus dapat memberi makan dengan susu kaya lemak dan memberi waktu pada anak-anak mereka untuk membentuk lapisan lemak sebelum kembali ke Kutub Utara yang dingin. Uniknya, induk paus ini bisa menahan lapar hingga berbulan-bulan meskipun harus menghasilkan susu berkalori tinggi. Pada masa ini, diperkirakan mereka dapat kehilangan bobot hingga 8 ton.
2. Katak beracun
Dendrobates azureus atau Katak beracun bisa dibilang induk yang super. Sebab setelah bertelur dan menetaskan telurnya, katak berwarna merah tersebut membawa anak-anaknya, satu per satu, ke atas pohon yang tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Nantinya di atas tersebut ia akan mencari semacam kubangan air di daun. Satu kubangan untuk satu anak. Katak beracun ini memberi makan anak-anaknya dengan telur yang tidak dibuahi selama enam hingga delapan minggu.
3. Burung cuckoo
Cuculidae merupakan famili burung dari ordo Cuculiformes yang tersebar di Dunia Lama dan Australasia. Beberapa jenis Cuculidae diketahui memiliki perilaku berkembang biak yang merugikan burung lainnya. Uniknya, Cuckoo melepaskan tanggung jawab untuk mengurus anak mereka pada burung lain. Secara diam-diam mereka akan menaruh telur di sarang burung lain, biasanya spesies burung yang diilih adalah burung yang lebih kecil. Setelah menetas, anak burung cuckoo lebih besar ketimbang anak burung lain. Dengan begitu anak burung cuckoo dapat memaksa anak-anak yang lain untuk keluar dari sarang dan mati. Sehingga ia pun bisa memperoleh perhatian penuh dari induk yang terpaksa mengadopsinya.
4. Laba-laba
Pada beberapa laba-laba Stegodyphus sp., pengasuhan tidak sekadar mengawasi sarang. Induk menempelkan telur-telur mereka ke jaring dan mengawasinya hingga telur menetas. Kemudian setelah itu sang induk makan seperti biasa, namun merelakan sebagian besar makanan menjadi sup nutrisi untuk keturunannya. Ketika bayi-bayi mereka sudah berumur sekitar sebulan, maka sang induk akan terlentang. Anak-anak mereka naik ke atas tubuh induk dan membunuhnya dengan cara menyuntikkan racun yang menghancurkan isi tubuh. Tubuh sang induk dimakan. Barulah, anak laba-laba akan saling kanibal sebelum meninggalkan sarang mereka.
5. Semut penghisap darah
Adetomyrma merupakan genus semut endemik Madagaskar. Pekerja dari genus ini buta. Spesies jenis Adetomyrma venatrix digambarkan pada tahun 1994, dengan genus menjadi anggota spesies atipikal, yang Amblyoponini. Spesies ini termasuk semut Dracula, anggota yang memakan larva hemolymph. Ini orang tua yang mengajarkan anaknya untuk jadi "kanibal". Induk semut Adetomyrma, juga semut pekerja, membuat lubang di tubuh bayi-bayi semut untuk menyedot cairan tubuh, seperti darah pada mamalia. Semut-semut bayi yang disedot cairan tubuhnya itu tidak mati. Para ilmuwan belum mengetahui alasan penyedotan cairan tersebut. "Mungkin latihan kebiasaan," jelas ilmuwan. Kebiasaan yang dimaksud adalah kebiasaan transfer cairan antar semut saat dewasa.
6. Kutu Laut
Kutu laut adalah sekelompok spesies hewan copepoda dari ordo Siphonostomatoida, yaitu famili Caligidae. Terdapat sekitar 559 spesies di 37 genera, termasuk 162 spesies Lepeophtheirus dan 268 spesies Caligus. Saat melahirkan merupakan suatu proses yang sangat menyakitkan bagi kutu laut. Sebab saat melahirkan, ia akan membiarkan bayi-bayinya membuka jalan sendiri dengan menggerogoti tubuhnya dari dalam.
7. Ayam
Apapun jenis ayamnya, ternyata mereka harus menghasilkan kalsium karbonat yang banyak untuk kulit telur. Hal yang unik dari ayam ini ternyata ketika mereka tidak memperoleh kalsium yang cukup pada makanan, maka ayam akan menggunakan kalsium dari tulang mereka sendiri untuk digunakan dalam pembuatan kulit telur.
Bagi kita, ini merupakan tingkah laku hewan yang dirasakan cukup aneh untuk di pikirkan. Berikut ini perilaku unik hewan untuk menjadi induk yang baik dalam dunia satwa. Mari kita simak bersama-sama!
1. Paus kelabu
Paus dengan nama ilmiah Eschrichtius robustus ini melakukan perjalanan sangat jauh untuk melindungi anak mereka. Biasanya mereka akan melakukan migrasi dari Kutub Utara yang dingin tapi kaya akan sumber makanan ke lepas pantai Meksiko yang tropis tapi miskin sumber makanan untuk melahirkan. Tujuan migrasi ini dilakukan supaya anak-anak mereka nanti terhindar dari predator. Tentunya agar terbebas dari predator, paus dapat memberi makan dengan susu kaya lemak dan memberi waktu pada anak-anak mereka untuk membentuk lapisan lemak sebelum kembali ke Kutub Utara yang dingin. Uniknya, induk paus ini bisa menahan lapar hingga berbulan-bulan meskipun harus menghasilkan susu berkalori tinggi. Pada masa ini, diperkirakan mereka dapat kehilangan bobot hingga 8 ton.
2. Katak beracun
Dendrobates azureus atau Katak beracun bisa dibilang induk yang super. Sebab setelah bertelur dan menetaskan telurnya, katak berwarna merah tersebut membawa anak-anaknya, satu per satu, ke atas pohon yang tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Nantinya di atas tersebut ia akan mencari semacam kubangan air di daun. Satu kubangan untuk satu anak. Katak beracun ini memberi makan anak-anaknya dengan telur yang tidak dibuahi selama enam hingga delapan minggu.
3. Burung cuckoo
Cuculidae merupakan famili burung dari ordo Cuculiformes yang tersebar di Dunia Lama dan Australasia. Beberapa jenis Cuculidae diketahui memiliki perilaku berkembang biak yang merugikan burung lainnya. Uniknya, Cuckoo melepaskan tanggung jawab untuk mengurus anak mereka pada burung lain. Secara diam-diam mereka akan menaruh telur di sarang burung lain, biasanya spesies burung yang diilih adalah burung yang lebih kecil. Setelah menetas, anak burung cuckoo lebih besar ketimbang anak burung lain. Dengan begitu anak burung cuckoo dapat memaksa anak-anak yang lain untuk keluar dari sarang dan mati. Sehingga ia pun bisa memperoleh perhatian penuh dari induk yang terpaksa mengadopsinya.
4. Laba-laba
Pada beberapa laba-laba Stegodyphus sp., pengasuhan tidak sekadar mengawasi sarang. Induk menempelkan telur-telur mereka ke jaring dan mengawasinya hingga telur menetas. Kemudian setelah itu sang induk makan seperti biasa, namun merelakan sebagian besar makanan menjadi sup nutrisi untuk keturunannya. Ketika bayi-bayi mereka sudah berumur sekitar sebulan, maka sang induk akan terlentang. Anak-anak mereka naik ke atas tubuh induk dan membunuhnya dengan cara menyuntikkan racun yang menghancurkan isi tubuh. Tubuh sang induk dimakan. Barulah, anak laba-laba akan saling kanibal sebelum meninggalkan sarang mereka.
5. Semut penghisap darah
Adetomyrma merupakan genus semut endemik Madagaskar. Pekerja dari genus ini buta. Spesies jenis Adetomyrma venatrix digambarkan pada tahun 1994, dengan genus menjadi anggota spesies atipikal, yang Amblyoponini. Spesies ini termasuk semut Dracula, anggota yang memakan larva hemolymph. Ini orang tua yang mengajarkan anaknya untuk jadi "kanibal". Induk semut Adetomyrma, juga semut pekerja, membuat lubang di tubuh bayi-bayi semut untuk menyedot cairan tubuh, seperti darah pada mamalia. Semut-semut bayi yang disedot cairan tubuhnya itu tidak mati. Para ilmuwan belum mengetahui alasan penyedotan cairan tersebut. "Mungkin latihan kebiasaan," jelas ilmuwan. Kebiasaan yang dimaksud adalah kebiasaan transfer cairan antar semut saat dewasa.
6. Kutu Laut
Kutu laut adalah sekelompok spesies hewan copepoda dari ordo Siphonostomatoida, yaitu famili Caligidae. Terdapat sekitar 559 spesies di 37 genera, termasuk 162 spesies Lepeophtheirus dan 268 spesies Caligus. Saat melahirkan merupakan suatu proses yang sangat menyakitkan bagi kutu laut. Sebab saat melahirkan, ia akan membiarkan bayi-bayinya membuka jalan sendiri dengan menggerogoti tubuhnya dari dalam.
7. Ayam
Apapun jenis ayamnya, ternyata mereka harus menghasilkan kalsium karbonat yang banyak untuk kulit telur. Hal yang unik dari ayam ini ternyata ketika mereka tidak memperoleh kalsium yang cukup pada makanan, maka ayam akan menggunakan kalsium dari tulang mereka sendiri untuk digunakan dalam pembuatan kulit telur.
No comments:
Post a Comment